Sabtu, 03 Januari 2015

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


  BAB I 
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. 
             PHBS yaitu perilaku hidup bersih dan sehat. Merupakan perilaku seseorang tentang kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit yang bisa dicegah dengan PHBS, mulai dari Diare, batuk, flu dan penyakit lainnya. 
Salah satu faktor yang mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan. Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut. 
Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas lingkungan fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan social, ketersediaan sumber yang diperlukan dalam mempertahankan hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan kesehatan secara wajar, pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai, pelestarian kebudayaan dan toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis keturunan serta rasa ingin berkuasa dan memiliki harapan. 

 1.2 Tujuan 
      1.2.1 Mengetahui pengertian lingkungan. 
      1.2.2 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 
      1.2.3 Tujuan melakukan PHBS 
      1.2.4 Mengetahui pengertian kesehatan lingkungan. 
      1.2.5 Komponen Indikator PHBS kesehatan lingkungan 
      1.2.6 Langkah- langkah Mencuci Tangan
      1.2.7 Faktor penyebab melakukan Kegiatan PHBS 
      1.2.8 manfaat perilaku hidup bersih dan sehat 


 BAB II
 PEMBAHASAN
2.1 Lingkungan  
             Pengertian lingkungan berbeda-beda menurut disiplin berbagai disiplin ilmu. Menurut ahli cuaca dan iklim lingkungan berarti atmosfer, sedangkan menurut ahli teknologi lingkungan berarti atmosfer dengan ruangannya. Ahli ekologi berpendapat bahwa lingkungan sama artinya dengan habitat hewan dan tumbuhan. Menurut Haryoto K. (1985), lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia. 
Lingkungan dibagi menjadi beberapa komponen yaitu sebagai berikut; 
• Lingkungan fisik,
   meliputi tanah, air, dan udara serta hasil interaksi diantara factor factor tersebut. 
• Lingkungan Biologi, 
  yang termasuk ke dalam lingkungan ini adalah semua organisme hidup seperti binatang dan tumbuh – tumbuhan, serta mikroorganisme lain. 
• Lingkungan sosial.
   lingkungan social dimaksud adalah semua interaksi antara manusia, yang meliputi factor budaya, ekonomi, dan psiko-sosial. 

2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 
            PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan,seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan. 
           Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No.23 tahun1992). Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia(IPM). 
a. IndikatorKesehatan. 
    • IndikatorPositif 
    • StatusGizi 
    • TingkatPendapatan 
b. IndikatorNegatif 
    • Mortalitas(Angka Kematian) 
    • Morbiditas(AngkaKesakitan) 
           Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau makhluk yang bersangkutan.

2.3 Tujuan dari PHBS 
      Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

2.4. Kesehatan Lingkungan.
             Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula (Notoatmodjo S.,2003) 
         Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Walter R.L). 
            Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada diantara manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (World Health Organization Expert Commite) 
             Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari hubungan interaktif antara komunitas dengan Komponen PHBS kesehatan lingkungan. Yaitu: 
a) PHBS Rumah Tangga 
b) PHBS di Sekolah. 
c) PHBS di Tempat Kerja 
d) PHBS di Tempat Umum 
e) PHBS di Institusi Kesehatan.

2.5 Komponen Indikator PHBS kesehatan lingkungan
Adapun komponen indikator PHBS kesehatan lingkungan yaitu: 
a) Indikator PHBS di tatanan rumah tangga: 
    o persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, 
    o memberi bayi ASI eksklusif, 
    o menimbang bayi dan balita, 
    o mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 
    o menggunakan air bersih, o menggunakan jamban sehat, 
    o memberantas jentik di rumah, 
    o makan sayur dan buah setiap hari, 
    o melakukan aktivitas fisik setiap hari, 
    o tidak merokok di dalam rumah. 
b) Indikator PHBS di sekolah antara lain: 
    o mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, 
    o mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah, 
    o menggunakan jamban yang bersih dan sehat, 
    o olah raga yang teratur dan terukur, 
    o memberantas jentik nyamuk, 
    o tidak merokok, 
    o menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, 
    o membuang sampah pada tempatnya. 
c) Indikator PHBS di tempat kerja antara lain : 
    o kawasan tanpa asap rokok, 
    o bebas jentik, 
    o jamban sehat, 
    o kesehatan dan keselamatan kerja, 
    o olah raga teratur. 
d) Indikator PHBS di tempat umum antara lain : 
    o Menggunakan jamban sehat 
    o Memberantas jentik nyamuk 
    o Menggunakan air bersih. 
e) Indikator PHBS di fasilitas kesehatan antara lain : 
    o Menggunakan air bersih, 
    o Menggunakan jamban yang bersih & sehat,
    o Membuang sampah pada tempatnya, 
    o Ttidak merokok, 
    o Ttidak meludah sembarangan, 
    o Memberantas jentik nyamuk.
           Untuk meningkatkan kesehatan individu maupun masyarakat kita perlu bersama–sama menerapkan PHBS dalam hidup sehari-hari.

 2.6 Mencuci Tangan 
            Mencuci tangan termasuk melakukan hidup bersih, lakukan mencuci tangan sebelum makan, sesudah buang air besar/kecil, sesudah beraktivitas, dan atau setiap kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir. Air yang mengalir akan membuang kuman-kuman yang ada pada tangan kotor, sedangkan sabun selain membersihkan kotoran juga dapat membunuh kuman. tangan yang bersih tanpa kuman dapat mencegah terjadinya penularan penyakit seperti: diare, disentri, kolera, tipus, kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan flu burung. 
           Langkah-langkah dalam mencuci tangan: 
1. Tuangkan sabun pada telapak tangan lalu gosokan  2. Lalu Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian  3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih  4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan  5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian  6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan  7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.
Pada saat-saat apakah cuci tangan  dilakukan? Cuci tangan dilaksanakan : 
1. Sebelum makan 
2. Sesudah buang air besar (BAB) 
3. Sebelum memegang bayi 
4. Sesudah menceboki anak 
5. Sebelum menyiapkan makanan 
6. Setelah memegang unggas atau produk unggas.

2. 7 Faktor penyebab melakukan PHBS 
             Menurut Lawrence Green (1980), dalam Notoatmodjo (2007), dalam Jariston (2009),
Tiga faktor penyebab seseorang melakukan perilaku hidup bersih dan sehat yaitu: 
1. Faktor Pemudah (Predisposing factors) 
          Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap anak-anak terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Dimana faktor ini menjadi pemicu atau antesenden terhadap perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi, kebiasaan, kepercayaan, tingkat pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi. 
2. Faktor pemungkin (enambling factors) 
           Faktor pemicu teradap perilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau tindakan terlaksana. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi anak-anak, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, jamban, ketersediaan makanan bergizi, dan sebagainya. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat. 
3. Faktor penguat (reinforcing factors) 
           Faktor ini terwujud dalam bentuk sikap dan perilaku pengasuh anak-anak atau orangtua yang merupakan tokoh yang dipercaya atau dipanuti anak-anak. Contoh pengasuh anak-anak memberikan keteladanan dengan melakukan cuci tangan sebelum makan atau selalu minum air yang sudah dimasak. Maka hal ini akan menjadi penguat untuk perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak-anak. dan perilaku aktual saat membuat penilaian tentang bagaimana perilaku mereka mempengaruhi mereka sendiri dan orang lain yang esensial dalam mengembangkan penilaian moral. 

 2.8 Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat.
         Ada banyak manfaat yang kita dapatkan kalau keluarga maupun masyarakat di sekitar kita mempunyai perilaku hidup bersih, yaitu : 
1. Seluruh anggota keluarga dan masyarakat menjadi sehat 
2. Anak akan tumbuh cerdas dalam lingkungan yang sehat 
3. Masyarakat akan mempu mewujudkan lingkungan yang sehat 
4. Mampu mencegah dan menanggulangi penyakit dan masalah kesehatan 
5. Biaya kesehatan (penyakit) dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain 


 BAB III
 KESIMPULAN 
       PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat. Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia. PHBS kesehatan lingkungan adalah perilaku kesehatan yang menciptakan hubungan antara manusia dan lingkungannya yang berakibat mempengaruhi derajat kesehatan manusia. 
    Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. 
PHBS berada di lima tatanan yakni: 
1. tatanan rumah tangga, 
2. tatanan sekolah, 
3. tatanan tempat kerja, 
4. tatanan tempat umum, 
5. tatanan fasilitas kesehatan.
 PHBS Kesehatan Lingkungan diIndonesia masih dirasakan belum memenuhi kebutuhan sanitasi dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat memenuhi criteria kesehatan pemukiman. 
         Dan manfaat yang kita dapatkan kalau keluarga maupun masyarakat di sekitar kita mempunyai perilaku hidup bersih, yaitu : 
1. Seluruh anggota keluarga dan masyarakat menjadi sehat 
2. Anak akan tumbuh cerdas dalam lingkungan yang sehat 
3. Masyarakat akan mempu mewujudkan lingkungan yang sehat 
4. Mampu mencegah dan menanggulangi penyakit dan masalah kesehatan 
5. Biaya kesehatan (penyakit) dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain